Wednesday, 5 March 2014

Tugas III Bahasa Indonesia Semester 100

Nama Lengkap          : NURJANAH
NIM                            : 5235134426
Program Studi           : Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Tugas III Bahasa Indonesia Semester 100

A.  Menunjukkan Kesalahan Logika Kebahasaan pada Skripsi Bab I dan Bab II
Judul Skripsi   : Aplikasi Multiplexer sebagai Pemrogram Heksadesimal pada Random Access Memory
Pembuat          : Agus Priyono (5215852079)
                          Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika
                          Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
                          Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jakarta
                          (Januari 1991)

1.      Zaman makin lama makin berkembang, kebutuhan manusia-pun tidak lagi sederhana. Salah satu bentuk kebutuhan itu adalah informasi, yang proses pengolahannya menuntut pelaksanaan yang lebih cepat sekaligus praktis. Saat ini, peran informasi dapat dilihat pada seluruh aspek kehidupan manusia, misalnya dalam bidang bisnis, politik, ekonomi dan ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu orang sering menyebut jaman ini sebagai jaman informasi.
Dalam upaya memperoleh informasi tersebut, suatu alat yang banyak digunakan masyarakat adalah komputer. Alat ini digunakan sebagai pengolah data, yang hasil akhirnya berupa informasi. Apabila diamati rangkaiannya, alat yang bernama komputer tersebut pada prinsipnya tersusun dari teknologi digital yang merupakan dasar dari peralatan elektronik saat ini.
2.      Dari permasalahan ini timbullah usaha bagaimana mencari alternatif agar mudah cara memasukkan data ke dalam memori RAM. Alternatif pertama adalah membuat alamat memori dalam bentuk biner itu berganti secara otomatis. Dengan demikian, untuk memasukkan data seorang operator tidak perlu memberikan alamat memori, karena alamat memori akan diberikan secara otomatis. Alternatif kedua adalah pemasukan data input ke dalam memori tersebut dibuat tidak dalam bentuk biner, melainkan dalam bentuk heksadesimal, karena bilangan heksadesimal paling mudah dikonversikan ke dalam bilangan biner dan sebaliknya. Sehingga untuk memasukkan data ke dalam memori, seorang operator hanya mengendalikan 1 saklar manual. Untuk dapat membuat alamat berganti secara otomatis dan memasukkan data input dalam bentuk heksadesimal, diperlukan rangkaian tambahan di luar memori RAM.
3.      Secara umum RAM (Random Access Memory) adalah salah satu jenis memori yang di dalamnya dapat dilakukan penyimpanan (write) data dan pada kesempatan lain dapat juga dilakukan pengambilan (read) data, selama catu daya masih belum terputus. Jadi jenis memori ini dapat dioperasikan membaca dan menulis data, sehingga orang menyebutnya sebagai read-write memory.
Untuk melaksanakan operasinya, memori ini dilengkapi dengan saluran mode operasi. Pada mode operasi tulis, informasi masukan data ditulis (disimpan) ke dalam alamat memori yang dipilih. Pada mode operasi baca, data dari alamat memori yang dipilih dikirimkan ke saluran keluaran (output).
Komputer jaman sekarang menggunakan RAM semikonduktor yang mempunyai ukuran lebih kecil dan operasi yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan RAM teras (core RAM) yang mendominasi desain memori komputer masa lalu.
4.      Gambar 4 merupakan sebuah RAM statik dan sinyal-sinyal masukannya. Bit-bit alamat menentukan lokasi dari memori. Sinyal kendali WE dan CE digunakan untuk memilih antara operasi tulis atau baca. CE rendah dan WE rendah menghasilkan operasi menulis.
Data masukan Din akan disimpan di sel memori yang sesuai dengan alamat yang telah dipilih. Bila CE rendah dan WE tinggi yang terjadi adalah operasi membaca. Isi memori dari alamat yang dipilih akan muncul pada saluran output Dout sebagai keluaran. Sedangkan apabila CE tinggi dan WE bebas ini merupakan suatu keadaan bertahan tanpa terjadi suatu apapun. Data internal pada semua alamat memori tidak berubah.
5.      Ide dasar dari terciptanya alat pemrogram heksadesimal ini adalah merupakan upaya mencari alternatif kemudahan untuk memasukkan data pada Random Access Memory. Alternatif kemudahan tersebut dengan jalan menambahkan suatu rangkaian pada masukan data, masukan alamat memori dan keluarannya.
B.  Memperbaiki Kesalahan Logika Kebahasaan pada Skripsi Bab I dan Bab II
Judul Skripsi   : Aplikasi Multiplexer sebagai Pemrogram Heksadesimal pada Random Access Memory
Pembuat          : Agus Priyono (5215852079)
                          Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika
                          Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
                          Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jakarta
                          (Januari 1991)

1.      Zaman makin lama makin berkembang, kebutuhan manusia pun tidak lagi sederhana. Salah satu bentuk kebutuhan itu adalah informasi, yang proses pengolahannya menuntut pelaksanaan yang lebih cepat sekaligus praktis. Saat ini, peran informasi dapat dilihat pada seluruh aspek kehidupan manusia, misalnya dalam bidang bisnis, politik, ekonomi, ilmu pengetahuan dan lain-lain.
Dalam upaya memperoleh informasi tersebut, salah satu alat yang banyak digunakan masyarakat adalah komputer. Alat ini digunakan sebagai pengolah data yang hasil akhirnya berupa informasi. Apabila diamati rangkaiannya, alat yang bernama komputer tersebut pada prinsipnya tersusun dari teknologi digital yang merupakan dasar dari peralatan elektronik saat ini.
2.      Dari permasalahan ini timbullah usaha bagaimana mencari alternatif agar mudah untuk memasukkan data ke dalam RAM. Alternatif pertama adalah membuat alamat memori dalam bentuk biner itu berganti secara otomatis. Dengan demikian, untuk memasukkan data, seorang operator tidak perlu memberikan alamat memori, karena alamat memori akan diberikan secara otomatis. Alternatif kedua adalah pemasukan data input ke dalam memori tersebut dibuat tidak dalam bentuk biner, melainkan dalam bentuk heksadesimal, karena bilangan heksadesimal paling mudah dikonversikan ke dalam bilangan biner dan sebaliknya. Sehingga untuk memasukkan data ke dalam memori, seorang operator hanya mengendalikan satu saklar manual. Untuk dapat membuat alamat berganti secara otomatis dan memasukkan data input dalam bentuk heksadesimal, diperlukan rangkaian tambahan di luar memori RAM. Di sini penulis hanya akan membahas tentang alternatif kedua.
3.      Secara umum RAM (Random Access Memory) adalah salah satu jenis memori yang di dalamnya dapat dilakukan penyimpanan (write) data dan pada kesempatan lain dapat juga dilakukan pengambilan (read) data, selama catu daya masih belum terputus. Jadi, jenis memori ini dapat dioperasikan membaca dan menulis data, sehingga orang menyebutnya sebagai read-write memory.
Untuk melaksanakan operasinya, memori ini dilengkapi dengan saluran mode operasi. Pada mode operasi tulis, informasi masukan data ditulis (disimpan) ke dalam alamat memori yang dipilih. Pada mode operasi baca, data dari alamat memori yang dipilih dikirimkan ke saluran keluaran (output).
4.      Gambar 4 merupakan sebuah RAM statik dan sinyal-sinyal masukannya. Bit-bit alamat menentukan lokasi memori. Sinyal kendali WE dan CE digunakan untuk memilih antara operasi tulis atau baca. CE rendah dan WE rendah menghasilkan operasi menulis. Data masukan Din akan disimpan di sel memori yang sesuai dengan alamat yang telah dipilih. Bila CE rendah dan WE tinggi yang terjadi adalah operasi membaca. Isi memori dari alamat yang dipilih akan muncul pada saluran output Dout sebagai keluaran. Sedangkan apabila CE tinggi dan WE bebas (rendah maupun tinggi), ini merupakan suatu keadaan bertahan tanpa terjadi suatu apapun. Data internal pada semua alamat memori tidak berubah.

5.      Ide dasar terciptanya alat pemrogram heksadesimal ini merupakan upaya mencari alternatif untuk memasukkan data pada Random Access Memory. Alternatif tersebut dengan jalan menambahkan suatu rangkaian pada masukan data, masukan alamat memori dan keluarannya.

No comments:

Post a Comment