Nama : NURJANAH
NIM : 5235134426
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Jakarta
E-mail : nurjanah.as_salafiyyah@yahoo.com atau
raisnurjanah10@gmail.com
Tuesday, 3 June 2014
Tugas V Bahasa Indonesia Semester 100
Jurnal Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
Bismillaahirrahmaanirrahiim
PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION PADA PENGENALAN WAJAH
Bismillaahirrahmaanirrahiim
PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION PADA PENGENALAN WAJAH
Wednesday, 5 March 2014
Tugas III Bahasa Indonesia Semester 100
Nama Lengkap :
NURJANAH
NIM :
5235134426
Program Studi :
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Tugas III Bahasa Indonesia Semester 100
A.
Menunjukkan Kesalahan Logika Kebahasaan pada Skripsi Bab I dan Bab
II
Judul
Skripsi : Aplikasi Multiplexer sebagai
Pemrogram Heksadesimal pada Random Access Memory
Pembuat : Agus Priyono (5215852079)
Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika
Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jakarta
(Januari 1991)
1.
Zaman
makin lama makin berkembang, kebutuhan manusia-pun tidak lagi sederhana. Salah satu
bentuk kebutuhan itu adalah informasi, yang proses pengolahannya menuntut
pelaksanaan yang lebih cepat sekaligus praktis. Saat ini, peran informasi dapat
dilihat pada seluruh aspek kehidupan manusia, misalnya dalam bidang bisnis,
politik, ekonomi dan ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu orang sering menyebut jaman ini sebagai
jaman informasi.
Dalam upaya memperoleh informasi
tersebut, suatu
alat yang banyak digunakan masyarakat adalah komputer. Alat ini digunakan
sebagai pengolah data,
yang hasil akhirnya berupa informasi. Apabila diamati rangkaiannya, alat yang
bernama komputer tersebut pada prinsipnya tersusun dari teknologi digital yang
merupakan dasar dari peralatan elektronik saat ini.
2.
Dari
permasalahan ini timbullah usaha bagaimana mencari alternatif agar mudah cara memasukkan data ke
dalam memori RAM . Alternatif pertama adalah membuat alamat
memori dalam bentuk biner itu berganti secara otomatis. Dengan demikian, untuk
memasukkan data seorang operator tidak perlu memberikan alamat memori, karena
alamat memori akan diberikan secara otomatis. Alternatif kedua adalah pemasukan
data input ke dalam memori tersebut dibuat tidak dalam bentuk biner, melainkan
dalam bentuk heksadesimal, karena bilangan heksadesimal paling mudah
dikonversikan ke dalam bilangan biner dan sebaliknya. Sehingga untuk memasukkan
data ke dalam memori, seorang operator hanya mengendalikan 1 saklar manual. Untuk
dapat membuat alamat berganti secara otomatis dan memasukkan data input dalam
bentuk heksadesimal, diperlukan rangkaian tambahan di luar memori RAM .
3.
Secara
umum RAM (Random Access Memory)
adalah salah satu jenis memori yang di dalamnya dapat dilakukan penyimpanan
(write) data dan pada kesempatan lain dapat juga dilakukan pengambilan (read)
data, selama catu daya masih belum terputus. Jadi jenis memori ini dapat dioperasikan
membaca dan menulis data, sehingga orang menyebutnya sebagai read-write memory.
Untuk melaksanakan operasinya,
memori ini dilengkapi dengan saluran mode operasi. Pada mode operasi tulis,
informasi masukan data ditulis (disimpan) ke dalam alamat memori yang dipilih.
Pada mode operasi baca, data dari alamat memori yang dipilih dikirimkan ke
saluran keluaran (output).
Komputer
jaman sekarang menggunakan RAM
semikonduktor yang mempunyai ukuran lebih kecil dan operasi yang jauh lebih
cepat dibandingkan dengan RAM
teras (core RAM ) yang mendominasi
desain memori komputer masa lalu.
4.
Gambar
4 merupakan sebuah RAM statik dan
sinyal-sinyal masukannya. Bit-bit alamat menentukan lokasi dari memori. Sinyal
kendali WE dan CE digunakan untuk memilih antara operasi tulis atau baca. CE
rendah dan WE rendah menghasilkan operasi menulis.
Data masukan Din akan
disimpan di sel memori yang sesuai dengan alamat yang telah dipilih. Bila CE
rendah dan WE tinggi yang terjadi adalah operasi membaca. Isi memori dari
alamat yang dipilih akan muncul pada saluran output Dout sebagai
keluaran. Sedangkan apabila CE tinggi dan WE bebas ini merupakan suatu keadaan bertahan tanpa
terjadi suatu apapun. Data internal pada semua alamat memori tidak berubah.
5.
Ide
dasar dari
terciptanya alat pemrogram heksadesimal ini adalah merupakan upaya mencari alternatif kemudahan untuk
memasukkan data pada Random Access Memory. Alternatif kemudahan tersebut dengan jalan menambahkan
suatu rangkaian pada masukan data, masukan alamat memori dan keluarannya.
B.
Memperbaiki Kesalahan Logika Kebahasaan pada Skripsi Bab I dan Bab
II
Judul
Skripsi : Aplikasi Multiplexer sebagai
Pemrogram Heksadesimal pada Random Access Memory
Pembuat : Agus Priyono (5215852079)
Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika
Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jakarta
(Januari 1991)
1.
Zaman
makin lama makin berkembang, kebutuhan manusia pun tidak lagi sederhana. Salah
satu bentuk kebutuhan itu adalah informasi, yang proses pengolahannya menuntut
pelaksanaan yang lebih cepat sekaligus praktis. Saat ini, peran informasi dapat
dilihat pada seluruh aspek kehidupan manusia, misalnya dalam bidang bisnis,
politik, ekonomi, ilmu pengetahuan dan lain-lain.
Dalam upaya memperoleh informasi
tersebut, salah satu alat yang banyak digunakan masyarakat adalah komputer.
Alat ini digunakan sebagai pengolah data yang hasil akhirnya berupa informasi.
Apabila diamati rangkaiannya, alat yang bernama komputer tersebut pada
prinsipnya tersusun dari teknologi digital yang merupakan dasar dari peralatan
elektronik saat ini.
2.
Dari
permasalahan ini timbullah usaha bagaimana mencari alternatif agar mudah untuk
memasukkan data ke dalam RAM .
Alternatif pertama adalah membuat alamat memori dalam bentuk biner itu berganti
secara otomatis. Dengan demikian, untuk memasukkan data, seorang operator tidak
perlu memberikan alamat memori, karena alamat memori akan diberikan secara otomatis.
Alternatif kedua adalah pemasukan data input ke dalam memori tersebut dibuat
tidak dalam bentuk biner, melainkan dalam bentuk heksadesimal, karena bilangan
heksadesimal paling mudah dikonversikan ke dalam bilangan biner dan sebaliknya.
Sehingga untuk memasukkan data ke dalam memori, seorang operator hanya
mengendalikan satu saklar manual. Untuk dapat membuat alamat berganti secara
otomatis dan memasukkan data input dalam bentuk heksadesimal, diperlukan
rangkaian tambahan di luar memori RAM .
Di sini penulis hanya akan membahas tentang alternatif kedua.
3.
Secara
umum RAM (Random Access Memory)
adalah salah satu jenis memori yang di dalamnya dapat dilakukan penyimpanan
(write) data dan pada kesempatan lain dapat juga dilakukan pengambilan (read)
data, selama catu daya masih belum terputus. Jadi, jenis memori ini dapat
dioperasikan membaca dan menulis data, sehingga orang menyebutnya sebagai
read-write memory.
Untuk melaksanakan operasinya,
memori ini dilengkapi dengan saluran mode operasi. Pada mode operasi tulis,
informasi masukan data ditulis (disimpan) ke dalam alamat memori yang dipilih.
Pada mode operasi baca, data dari alamat memori yang dipilih dikirimkan ke
saluran keluaran (output).
4.
Gambar
4 merupakan sebuah RAM statik dan
sinyal-sinyal masukannya. Bit-bit alamat menentukan lokasi memori. Sinyal
kendali WE dan CE digunakan untuk memilih antara operasi tulis atau baca. CE
rendah dan WE rendah menghasilkan operasi menulis. Data masukan Din
akan disimpan di sel memori yang sesuai dengan alamat yang telah dipilih. Bila
CE rendah dan WE tinggi yang terjadi adalah operasi membaca. Isi memori dari
alamat yang dipilih akan muncul pada saluran output Dout sebagai
keluaran. Sedangkan apabila CE tinggi dan WE bebas (rendah maupun tinggi), ini
merupakan suatu keadaan bertahan tanpa terjadi suatu apapun. Data internal pada
semua alamat memori tidak berubah.
5.
Ide
dasar terciptanya alat pemrogram heksadesimal ini merupakan upaya mencari alternatif
untuk memasukkan data pada Random Access Memory. Alternatif tersebut dengan
jalan menambahkan suatu rangkaian pada masukan data, masukan alamat memori dan
keluarannya.
Tuesday, 25 February 2014
Tugas II Bahasa Indonesia Semester 100
Nama Lengkap :
NURJANAH
NIM :
5235134426
Program Studi :
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Tugas II Bahasa Indonesia Semester 100
A.
Menganalisis Kesalahan pada Skripsi dalam Penggunaan EYD
Judul
Skripsi : Aplikasi Multiplexer sebagai
Pemrogram Heksadesimal pada Random Access Memory
Pembuat : Agus Priyono (5215852079)
Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika
Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jakarta
(Januari 1991)
1.
Zaman
makin lama makin berkembang, kebutuhan manusia-pun tidak lagi sederhana.
→ Seharusnya “manusia pun”, tanpa (-).
2.
Oleh
sebab itu orang sering menyebut jaman ini sebagai jaman informasi.
→ Seharusnya “zaman”, karena kata “jaman” tidak sesuai dengan kata
baku dalam EYD.
3.
Sehingga
untuk memasukkan data ke dalam memori, seorang operator hanya mengendalikan 1 saklar manual.
→ Seharusnya “satu”, karena kata tersebut masih terdiri dari dua
suku kata.
4.
Sebaliknya
bila seorang operator ingin membaca isi RAM
tersebut, R/W harus diberi logika 1 dan lamat memori yang hendak dibaca diberi logika 1.
→ Seharusnya “alamat”, hanya kurang ejaannya saja.
5.
setiap sel
memori dapat menyimpan 1 bit data yang ditandai dalam bentuk biner.
→ Seharusnya “Setiap”, karena kata
pada awal kalimat harus dimulai dengan huruf kapital.
6.
Gambar
3 tersebut di atas
dapat dibuat suatu tabel sebagai
yang diperlihatkan pada tabel
1.
→ Seharusnya tidak ada kata “tersebut”, karena setelahnya ada kata
“di atas”.
→ Seharusnya “seperti”, karena kata tersebut menunjukkan contoh.
→ Seharusnya “Tabel 1” ,
karena kata tersebut menunjukkan nama obyek.
7.
Sebuah
komparator dikontrol oleh tegangan triger (pena 2) dan yang oleh tegangan threshold (pena 6).
→ Seharusnya tidak ada kata “yang oleh”, karenanya kalimat itu
menjadi tidak baku.
8.
Keluaran
SN74154N yang rendah dihubungkan pada diode silikon dan transistor untuk
mematikan segment diantara tujuh segment
tersebut.
→ Seharusnya “segmen”, karena kata tersebut
merupakan kata serapan.
→ Seharusnya “di antara”, karena kata tersebut menunjukkan kata
tempat.
9.
Keluarannya
dari binary counter 4 bit IC HD7493AP yang dikendalikan oleh multivibratur IC 555 ini
dipergunakan sebagai pengendali alamat data Random Access Memory tipe SN7489N.
→ Seharusnya “multivibrator”, hanya salah pengetikan huruf saja.
10.
Tampilan
Heksadesimal alat
ini kurang sempurna, yaitu pada huruf b dan d seharusnya ditampilkan dalam
huruf besar.
→ Seharusnya “heksadesimal”, karena kata tersebut bukan kata pada
awal kalimat.
11.
Mengamati
obyek-obyek dan memegang serta menangani sesuatu benda, mendasari perkembangan berpikir.
→ Seharusnya “suatu”, karena setelah kata tersebut ada kata benda.
12.
Alat
pemrogram heksadesimal pada RAM tipe SN7489N adalah merupakan peraga memori RAM yang digunakan sebagai alat bantu belajar
(media) dalam mempelajari sebuah memori agar dapat meningkatkan pemahaman
tentang materi pelajaran tersebut.
→ Seharusnya tidak perlu ada kata adalah, karena kata “merupakan”
saja sudah cukup.
B.
Mencari Arti Istilah Asing pada Skripsi
Judul
Skripsi : Aplikasi Multiplexer sebagai
Pemrogram Heksadesimal pada Random Access Memory
Pembuat : Agus Priyono (5215852079)
Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika
Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jakarta
(Januari 1991)
No.
|
Kata
Serapan
|
Istilah
Asing
|
Kaidah
yang Digunakan
|
Arti
|
1.
|
Informasi
|
Information
|
Huruf (t) yang diikuti huruf (i) berubah menjadi (s)
|
Data yang telah diberi makna melalui konteks.
|
2.
|
Komputer
|
Computer
|
Huruf (c) yang diikuti huruf (a), (u) atau (o) berubah menjadi
(k)
|
Alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah
dirumuskan.
|
3.
|
Akses
|
Access
|
Huruf (cc) yang diikuti huruf (e) atau (i) berubah menjadi (ks)
|
Pencapaian berkas pada memori untuk penulisan atau pembacaan
data.
|
4.
|
Memori
|
Memory
|
Huruf (y) berubah menjadi (i)
|
Media penyimpanan data pada komputer.
|
5.
|
Mikroprosesor
|
Microprocessor
|
Huruf (c) yang diikuti oleh huruf (e), (i) atau (y) berubah
menjadi (s)
|
Sebuah pengolah data pada komputer yang terdiri dari transistor
mini dan sirkuit lainnya.
|
C.
Menganalisis Kesalahan pada Skripsi dalam Penulisan Catatan Kaki
dan Daftar Pustaka
Judul
Skripsi : Aplikasi Multiplexer sebagai
Pemrogram Heksadesimal pada Random Access Memory
Pembuat : Agus Priyono (5215852079)
Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika
Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jakarta
(Januari 1991)
1.
Malvino,
Elektronika Komputer Digital (Jakarta: Erlangga, 1986) Hal. 160
→ Malvino, Elektronika Komputer Digital (Jakarta: Erlangga,
1986), hal. 160.
2.
Forrest
M. MIMS , Proyek Elektronika
(Jakarta: Gramedia, 1987), hal. 134
→ Forrest M. Mims, Proyek Elektronika (Jakarta:
Gramedia, 1987), hal. 134.
3.
Malvino,
Prinsip-prinsip penerapan digital (Jakarta: Erlangga, 1987) hal. 217
→ Malvino, Prinsip-Prinsip Penerapan Digital
(Jakarta: Erlangga, 1987),
hal. 217.
4.
C.
Barte, Thomas. Dasar komputer digital. Jakarta: Erlangga, 1986
→ C. Barte, Thomas. 1986. Dasar Komputer Digital. Jakarta: Erlangga
5.
Malvino,
Albert Paul. Prinsip-prinsip dan penerapan digital. Jakarta: Erlangga,
1987
→ Malvino, Albert Paul. 1987. Prinsip-Prinsip dan Penerapan Digital. Jakarta:
Erlangga
6.
Millman,
Jacob. Ph.D, Christos C. Ph.D. Elektronika terpadu Rangakaian dan Sistem Analog
dan Digital. Jakarta: Erlangga, 1986
→ Millman,
Jacob dan Christos C. 1986. Elektronika Terpadu: Rangkaian dan Sistem Analog
dan Digital. Jakarta:
Erlangga
7.
M.Mims,
Forrest. 103 Proyek elektronika. Jakarta: Elex Media Komputindo, 1987
→ M.
Mims, Forrest. 1987.
103 Proyek Elektronika. Jakarta: Elex Media Komputindo
8.
Surya
Sumantri, Jujun S. DR.Ir. Pedoman Penulisan Ilmiah. Jakarta: IKIP
Jakarta, 1988
→ Suriasumantri, Jujun S. 1988.
Pedoman Penulisan Ilmiah. Jakarta: IKIP Jakarta
9.
S,
Wasito. Teknik digit. Jakarta: Karya utama, 1983
→ S., Wasito. 1983.
Teknik Digit. Jakarta: Karya Utama
10.
Tocci,
Ronald J. Digital System Prinples and Aplication. USA: Prentice Hall
International, Inc, 1980.
→ Tocci, Ronald J. 1980. Digital Systems Principles and Applications. USA:
Prentice Hall International, Inc.
Subscribe to:
Posts (Atom)